Waspada! Penderita Depresi Terus Meningkat di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data World Health Organization (WHO), depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia.
"Tahun 2030 depresi akan memimpin di urutan kedua dan tiga beban penyakit dini. Pertama masih dipimpin penyakit hiv/aids. Depresi bisa diobati, karena itu keluarga perlu tahu gejalanya," kata Ketua PP PDSKJI Dr Eka Viora SpKJ.
Sementara prevalensi gangguan depresi di dunia mencapai 3-8%, di mana dari jumlah tersebut, 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Menurut Dr Eka Viora, depresi bisa terjadi pada usia muda dan anak-anak.
Sayang, saat ini masih ada stigma yang membuat pasien depresi tidak mendapatkan penanganan tepat. Padahal, penanganan yang tepat dan mengenal gejala depresi bisa mencegah kerjadian bunuh diri.
"Di masyarakat masih banyak orang yang sudah menunjukkan tanda, tapi orang disekitarnya malah bilang 'kamu nggak beriman, kamu kok males'. Padahal mereka depresi. Ucapan seperti itu malah buat mereka semakin depresi," pungkasnya.
"Tahun 2030 depresi akan memimpin di urutan kedua dan tiga beban penyakit dini. Pertama masih dipimpin penyakit hiv/aids. Depresi bisa diobati, karena itu keluarga perlu tahu gejalanya," kata Ketua PP PDSKJI Dr Eka Viora SpKJ.
Sementara prevalensi gangguan depresi di dunia mencapai 3-8%, di mana dari jumlah tersebut, 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Menurut Dr Eka Viora, depresi bisa terjadi pada usia muda dan anak-anak.
Sayang, saat ini masih ada stigma yang membuat pasien depresi tidak mendapatkan penanganan tepat. Padahal, penanganan yang tepat dan mengenal gejala depresi bisa mencegah kerjadian bunuh diri.
"Di masyarakat masih banyak orang yang sudah menunjukkan tanda, tapi orang disekitarnya malah bilang 'kamu nggak beriman, kamu kok males'. Padahal mereka depresi. Ucapan seperti itu malah buat mereka semakin depresi," pungkasnya.
(tdy)